Skip to main content

Shalat Dhuha

Abu Dzar al-Ghifari menyatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’pernah berwasiat kepadanya, sehingga dia (Abu Dzar) berkata, “ Kekasihku Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’ telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal, yang sejak itu aku tidak pernah meninggalkannya.
Pertama, hendaklah aku tidur sebelum mengerjakan shalat witir.
Kedua, hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat sunnah dhuha, karena sesungguhnya shalat dhuha adalah shalatnya ’awwabin’ (shalatnya orang-orang yang bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta ’ala serta meninggalkan maksiat),
Ketiga, hendaklah aku berpuasa tiga hari tiap bulan (HR. Tirmidzi dan Nasa ’i dari Abi Hurairah).
Dari hadits riwayat Ibn Majah dan Tirmidzi dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’pernah bersabda, “ Barang siapa yang membiasakan diri melakukan shalat dhuha dua rakaat, maka diampunilah dosa-dosanya sekalipun dosa itu laksana buih diatas lautan “.
Sahabat yang di Rahamati Allah Subhanahu wa ta ’ala kini kita mengetahui betapa pentingnya shalat
dhuha bagi kita. Ampunan dosa hakikatnya adalah juga pemberian pahala atau ridha Allah Subhanahu wa ta ’ala.Dan apabila kebahagiaan yang lebih tinggi dari ridha Allah Subhanahu wa ta’ala.
Manfaat pelaksanaan shalat dhuha bukan hanya menghapus timbunan dosa-dosa kita, tetapi lebih dari itu.Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam’pernah bersabda yang artinya”Barang siapa mengerjakan shalat dhuha dua rakaat maka Allah Subhanahu wa ta ’ala menghadiakan kepadanya sebuah bangunan istana emas d surga”(HR.Ibn Majah dan Tarmidzi dari Anas bin Malik).
Shalat bukanlah ibadah yang memberatkan manusia. Namun sebaliknya , shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada- Nya agar mendapat pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan ridha-Nya. Betapa pentingnya shalat dhuha bagi kehidupan kita, karena mempunyai fadhilah dan manfaat yang
sangat dibutuhkan di dunia dan akhirat. Begitu tingginya nilai ibadah shalat dhuha.
Dilain pihak. Shalat itu sendiri membawa barakah yang tak ternilai harganya. Salah satu rahasia Shalat yang seharusnya kita ketahui. Prof Dr Andry dari Paris, menyatakan bahwa tidak ada kesangsian sama sekali terhadap gerakan-gerakan shalat yang dilakukan setiap hari untuk dapat menurunkan penyakit kegemukan, reumatik, diabetes, batu empedu, sembelit dst. Gerakan-gerakan shalat itu sendiri juga menguatkan dan membesarkan urat-
urat otot.
Prof .Dr .Kohrasch dan .Prof Dr Leube, menyatakan bahwa gerakan-gerakan shalat secara Islam mengurangi dan meringankan penyakit jantung, seperti dari klep-klep bilik jantung, otot jantung, pembuluh-pembulu darah angina
pectoris, penyumbatan pembuluh darah, bengkak pada kaki (oedema) karena sakit jantung, bronkitis, kegemukan, diabetes dst.Masih ada sejuta lebih rahasia shalat yang belum kita ketahui.
Sungguh disayangkan bila kita , melewatkan kesempatan yang membahagiakan ini. Yakinlah, Allah Subhanahu wa ta ’ala tentu akan mencatat sekaligus memberikan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang mendirikan shalat dhuha.

Dari hadits riwayat Tabrani dari Abi Ummah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya, “ Ketika matahari terbit dari tempatnya sebagaimana ketika shalat ashar dilakukan saat matahari tenggelam, kemudian ada seorang melakukan shalat sunnah dhuha dua rakaat dengan empat kali sujud, maka baginya tersedia pahala sama dengan pahala melakukan amal kebajikan seharian penuh, dan aku (Abi Ummah) menduga, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga bersabda : ‘Apabila dia meninggal pada hari itu, maka berhak masuk surga’”. (HR. Thabrani dari Abi Ummah).
Begitu tingginya nilai shalat dhuha ini. Oleh karena itu, sebagai seorang hamba, kita sudah seharusnya selalu berusaha dan berdoa agar Allah Subhanahu wa ta ’ala memberikan berkah-Nya sehingga kita bisa mendirikan shalat dhuha dengan istiqomah. Sungguh seribu sayang, sejuta sayang, bahkan lebih bila kita sampai melalaikan shalat ini. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salla, yang artinya ,” Didalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama adh-dhuha. Apabila hari kiamat tiba, ada seseorang yang menyeru, ’Manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha ? Inilah pintu kalian.
Masuklah kedalam surga dengan iringan rahmat Allah Subhanahu wa ta ’ala “, (HR. Thabrani dari Abi Hurairah). Sahabat yang di Rahamati Allah Subhanahu wa ta ’ala tidak ada perubahan paling baik kecuali selalu
berupaya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta ’ala, dalam apapaun urusannya.
Yakinlah , Allah Subhanahu wa ta’ala pasti memberikan petunjuk, kemudahan , perlindungan dan keberkahan atas setiap usaha yang kita jalankan. Semoga Allah Subhanahu wa ta ’ala senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhoi dan di Cintai-NYA. AAmiin ya Robbal ’alamiin**

Comments

Popular posts from this blog

Negara Oman

Tak ada kesulitan sama sekali mengurus dokumen keimigrasian ke Oman terkesan sangat lancar dan mudah. Pekan terakhir Desember tahun lalu, saya dan delegasi dari Undip yang hendak melakukan negosiasi kerja sama akademik dan join-research dengan Sultan Qaboos University (SQU) di Muscat, Oman cukup berkomunikasi jarak jauh dengan pihak universitas. Hanya saling ber-email semuanya sudah beres. Oman termasuk negeri yang unik karena mempunyai dataran tinggi dan rendah dengan nuansa gurun plus pantai. Itu kombinasi landskap yang cantik. Kita bisa menikmati Taman Riyam di pinggir pantai bersama keluarga atau teman sambil menikmati kebab dan chicken tika, kopi Omani atau Mc Donald maupun Pizza. Ada tempat rekreasi pantai untuk publik di Marina Bandar Rowdha berdekatan dengan Marine Science and Fisheries Centre (Pusat Penelitian Perikanan Oman). Sebagai negeri gurun pasir, Oman dua musim, yaitu dingin dan panas.

Kisah Warga Pedalaman Keturunan Raja Ubiet

"Hanya Bisa Mengaji, Berobatpun dari Tanaman Hutan" Pagi menjelang siang di Pucuk Krueng Hitam atau Gunung Ijo. Kabut masih enggan beranjak, sehingga sinar matahari belum menembus ke permukaan tanah. Namun, geliat masyarakat pedalaman keturunan Raja Ubiet, telah beranjak menuju ladang yang merupakan satu-satunya mata pencaharian masyarakat setempat. Warga pedalaman keturunan Raja Ubiet pun terbiasa menikmati dan memanfaatkan hasil hutan, tetapi tidak merusak hutan, begitu kata mereka.Kesibukan pagi pun di mulai. Pihak laki-laki bekerja ke ladang, sementara sang perempuan disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, meski sesekali ikut membantu sang suami.

SEJARAH PERNYATAAN PERANG ACEH DENGAN BELANDA

Jika dibuka kembali sejarah perjalanan konflik Aceh, dapat disebut bahwa tanggal 26 Maret 1873 merupakan akar munculnya persoalan Aceh, yang masih terasa imbasnya sampai sekarang. Kerajaan Belanda melalui Nieuwenhuyzen, Komisaris Gubernemen Belanda mengeluarkan maklumat dan pernyataan perang terhadap kerajaan Aceh tepat tanggal 26 Maret 1873 di atas sebuah kapal perang Citadel van Antwerpen bersamaan dengan pendaratan perdana serdadu Belanda di sekitar Ulee Lhe, Banda Aceh. Pernyataan perang ini dikeluarkan karena kerajaan Aceh tidak mau tunduk di bawah dominasi Belanda, tidak mau melepaskan kewenangannya mengontrol selat malaka. Belanda bahkan menuding pejuang Aceh telah melakukan perompakan di selat Malaka tersebut, dan melakukan sabotase atas kapal-kapal dagang Belanda. Tak hanya itu, tindakan kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatic dengan Kerajaan Turki serta dengan beberapa Negara lainnya seperti Perancis, Italia dan Amerika membuat kerajaan Belanda sangat marah dan mendorong