Skip to main content

Mekkah Kini

Wajah Makkah kini jauh berubah. Kota suci umat Islam ini boleh dibilang menjadi saksi bisu perkembangan peradaban manusia. Di kota ini, lahir seorang Nabi yang menjadi cahaya penerang peradaban manusia. Makkah turut pula menjadi saksi lahirnya ajaran paripurna dunia yang bernama Islam. Di kota inilah, umat Islam yang berasal dari beragam ras dan suku bangsa berkiblat saat bersujud kepada yang Mahakuasa.
Sejarah mencatat, Makkah merupakan sebuah kota yang berusia sangat tua. Makkah bahkan jauh lebih tua dibandingkan kota lain: Kairo, Badgad, San'a, dan Madinah. Kota ini berdiri sebelum Islam lahir, yakni sejak zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS). Bahkan sebagian sejarahwan meyakini Makkah merupakan kota tertua di dunia. Ia sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS.
Ahli Islamologi asal Belanda, Snouck Hurgronje, sempat mengabadikan kota suci Makkah saat ia belajar tentang Islam. Kala itu imperialisme barat kewalahan menghadapi perjuangan umat Islam di Pasai (Aceh), zaman Hindia Belanda. Dengan menggunakan kamera buatan Thomas Edison, dia sedikit memberikan gambaran kota Makkah
kala itu dalam secarik foto hitam-putih.
Dalam foto itu tergambar, suasana kota Makkah yang ramai dipadati para jamaah. Bangunan yang ada tidaklah menjamur seperti sekarang. Tampak para jamaah masih menggunakan tenda di dataran berdebu di luar kota. Hurgronje pun sempat mengabadikan Kabah, bangunan suci bagi Umat Islam.
kElit Domit, direktur Kreatif Empty Quarter Gallery, mengatakan ada pula hasil jepretan yang menggambarkan suasana Makkah yang mengangumkan. "Saat itu, mungkin masyarakat melupakan pentingnya mengabadikan situasi karena keterbatasan kemampuan kamera.
Bayangkan saja, Hurgronje saja harus mengangkat kamera seberat 40 kg untuk mengabadikan satu jepretan kota makkah," kata dia.
Wajah Makkah kini telah tersentuh modernisasi. Awal Ramadhan lalu, pemerintah Arab Saudi sukses menyelesaikan menara jam terbesar di dunia. Proyek itu dikembangkan oleh dua insinyur dari Jerman dan Swiss yang membawahi para ahli dari berbagai negara di Eropa dan dunia. Proyek itu telah berlangsung selama tiga bulan.
Seperti yang diberitakan Saudi Press Agency, 4 Agustus lalu, menara jam Makkah mengalahkan menara jam legendaris Big Ben di Inggris. Menara di Makkah berukuran setinggi 601 meter dengan tinggi jam hingga 251 meter. Melalui menara ini, kelak penduduk Makkah bisa melihat pemandangan kota tersebut hingga 7 km.
 

Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH PERNYATAAN PERANG ACEH DENGAN BELANDA

Jika dibuka kembali sejarah perjalanan konflik Aceh, dapat disebut bahwa tanggal 26 Maret 1873 merupakan akar munculnya persoalan Aceh, yang masih terasa imbasnya sampai sekarang. Kerajaan Belanda melalui Nieuwenhuyzen, Komisaris Gubernemen Belanda mengeluarkan maklumat dan pernyataan perang terhadap kerajaan Aceh tepat tanggal 26 Maret 1873 di atas sebuah kapal perang Citadel van Antwerpen bersamaan dengan pendaratan perdana serdadu Belanda di sekitar Ulee Lhe, Banda Aceh. Pernyataan perang ini dikeluarkan karena kerajaan Aceh tidak mau tunduk di bawah dominasi Belanda, tidak mau melepaskan kewenangannya mengontrol selat malaka. Belanda bahkan menuding pejuang Aceh telah melakukan perompakan di selat Malaka tersebut, dan melakukan sabotase atas kapal-kapal dagang Belanda. Tak hanya itu, tindakan kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatic dengan Kerajaan Turki serta dengan beberapa Negara lainnya seperti Perancis, Italia dan Amerika membuat kerajaan Belanda sangat marah dan mendorong...

KISAH KASIH ACEH - INDONESIA - MALAYSIA

Aceh laksana seorang gadis rupawan yang menjadi incaran banyak pemuda sejak dahulu kala. Walaupun telah lama dipinang oleh lelaki yang bernama Indonesia. Namun jalinan kasih indah yang pernah terjalin dengan Malaysia, ternyata tidak mudah untuk dilupakan hingga kini. Umpama tersebut tidaklah berlebihan untuk di sanding dengan kondisi Provinsi Aceh hari ini. Panorama alam yang indah, adat istiadat dan budaya islam yang kental serta Sumber Daya Alam yang berlimpah ruah telah menyebabkan daerah ini menjadi rebutan dari dahulu kala.

Begitu Sangat Agresifnya Kristenisasi di Aceh

BANDA ACEH (voa-islam.com) - Begitu agresifnya para missionaris Kristen memurtadkan bangsa Aceh sejak negeri ini dijajah oleh Portugis, Belanda, dan Jepang. Sekalipun usaha-usaha kristenisasi itu sangat bertentangan dengan SKB Tiga Menteri dan UU Penodaan Agama No.1 Tahun 1945, menyebutkan setiap pemeluk agama yang disahkan oleh Negara Indonesia, tidak boleh diajak memeluk agama lain dengan cara apapun.