Di Tempat Ini Salat Jumat Perdana Digelar
Senin, 1 November 2010 - 11:21 wib
Muhammad Saifullah - Okezone
Masjid Jumat (Foto:travelthewholeworld.com)
enlarge this image
JAKARTA- Allah SWT telah berfirman dalam
surat Al Jumuah ayat 9: “Hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetaahui. ”
Tak berselang lama setelah perintah tersebut
turun, Rasulullah SAW pun mengajak umatnya
untuk mengerjakan salat Jumat. Lantas kapan
dan dimana momentum itu terjadi?
Sejarah kota Madinah mencatat, ketika Rasul
SAW memutuskan untuk berhijrah dari Makkah
ke Madinah, beliau sempat membangun masjid.
Masjid pertama yang dibangun adalah Masjid
Quba, yang terletak di kampung Quba, berjarak
sekira empat kilometer di sebelah selatan Masjid
Nabawi.
Setelah mendirikan masjid ini, Rasul bersama
dengan sahabat Abu Bakar as-Siddiq
melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
Namun, sebelum sampai di tempat tujuan,
beliau singgah di kampung Bani Sulaim.
Bertepatan dengan Jumat, dan waktunya sudah
menjelang salat zuhur, Rasul lantas mengajak
para sahabat dan kaum muslimin yang ada
pada saat itu, untuk mendirikan salat Jumat.
Salat Jumat tersebut dilaksanakan Rasul SAW di
sebuah lembah yang terletak di Kampung Bani
Sulaim. Letaknya berdekatan dengan Masjid
Quba. Menurut Junaidi Halim dalam bukunya
Makkah-Madinah dan Sekitarnya, nama lembah
tersebut adalah Wadi Ranuna. Sebagai
peringatan atas pelaksanaan salat Jumat itu
didirikanlah sebuah masjid di lokasi yang
kemudian diberi nama Masjid Jumat.
Menurut Hanafi al-Mahlawi dalam Al-Amakin al-
Masyhurah fi Hayati Muhammad SAW, salat
Jumat yang dilaksanakan di lokasi tersebut
merupakan salat yang pertama kali. Sebab,
sebelumnya beliau kesulitan melaksanakan salat
Jumat karena kuatnya tekanan dan penindasan
yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum
Muslim.
Informasi di atas dibenarkan Ketua Lembaga
Takmir Masjid PBNU KH Abdul Ghoni saat
berbincang dengan okezone di Jakarta.
Menurut dia, perintah ibadah salat Jumat tidak
turun bersamaan dengan perintah salat lima
waktu dalam peristiwa Isra ’ Mi’raj.
Kewajiban tersebut baru turun setelah ada
firman Allah dalam surat Al Jumuah ayat 9.
“ Dan di Masjid Jumat-lah, ibadah salat Jumat
pertama kali dilaksanakan,” ujar pria yang sudah
sering berkunjung ke Madinah itu.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa lokasi
pelaksanaan salat Jumat waktu itu terletak di sisi
kanan jalan dari Quba menuju Madinah. Ada
pun jumlah kaum Muslim yang mendirikan
salat Jumat ketika itu mencapai seratus orang.
Menurut HM Iwan Gayo dalam Buku Pintar Haji
dan Umrah, Masjid Jumat berukuran 7 x 5,5
meter persegi.
Kini Masjid Jumat menjadi salah satu tempat
yang kerap dikunjungi jamaah haji dari berbagai
negara. Akan tetapi, jamaah haji yang
berkunjung ke sana hanya bisa berdoa di luar
pintu, karena masjid tersebut hanya dibuka
pada waktu-waktu salat saja.
Perlu diketahui, kewajiban melaksanakan salat
Jumat juga ditegaskan oleh Rasulullah SAW
sebagaimana sabda beliau: “Salat Jumat itu
wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara
berjamaah, kecuali empat golongan yaitu
budak, wanita, anak kecil, dan orang yang
sedang menderita sakit. ” (HR. Abu Daud dan Al-
Hakim, hadits shahih)
Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan
Abul Ja ’ad adh-Dhumasry RA. Rasulullah SAW
bersabda,”Barangsiapa meninggalkan tiga kali
salat Jumat karena menganggap enteng (malas)
tanpa alasan yang bisa diterima, niscaya Allah
SWT akan menutup hatinya. ” (ful)
B
Senin, 1 November 2010 - 11:21 wib
Muhammad Saifullah - Okezone
Masjid Jumat (Foto:travelthewholeworld.com)
enlarge this image
JAKARTA- Allah SWT telah berfirman dalam
surat Al Jumuah ayat 9: “Hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan
sembahyang pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetaahui. ”
Tak berselang lama setelah perintah tersebut
turun, Rasulullah SAW pun mengajak umatnya
untuk mengerjakan salat Jumat. Lantas kapan
dan dimana momentum itu terjadi?
Sejarah kota Madinah mencatat, ketika Rasul
SAW memutuskan untuk berhijrah dari Makkah
ke Madinah, beliau sempat membangun masjid.
Masjid pertama yang dibangun adalah Masjid
Quba, yang terletak di kampung Quba, berjarak
sekira empat kilometer di sebelah selatan Masjid
Nabawi.
Setelah mendirikan masjid ini, Rasul bersama
dengan sahabat Abu Bakar as-Siddiq
melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
Namun, sebelum sampai di tempat tujuan,
beliau singgah di kampung Bani Sulaim.
Bertepatan dengan Jumat, dan waktunya sudah
menjelang salat zuhur, Rasul lantas mengajak
para sahabat dan kaum muslimin yang ada
pada saat itu, untuk mendirikan salat Jumat.
Salat Jumat tersebut dilaksanakan Rasul SAW di
sebuah lembah yang terletak di Kampung Bani
Sulaim. Letaknya berdekatan dengan Masjid
Quba. Menurut Junaidi Halim dalam bukunya
Makkah-Madinah dan Sekitarnya, nama lembah
tersebut adalah Wadi Ranuna. Sebagai
peringatan atas pelaksanaan salat Jumat itu
didirikanlah sebuah masjid di lokasi yang
kemudian diberi nama Masjid Jumat.
Menurut Hanafi al-Mahlawi dalam Al-Amakin al-
Masyhurah fi Hayati Muhammad SAW, salat
Jumat yang dilaksanakan di lokasi tersebut
merupakan salat yang pertama kali. Sebab,
sebelumnya beliau kesulitan melaksanakan salat
Jumat karena kuatnya tekanan dan penindasan
yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum
Muslim.
Informasi di atas dibenarkan Ketua Lembaga
Takmir Masjid PBNU KH Abdul Ghoni saat
berbincang dengan okezone di Jakarta.
Menurut dia, perintah ibadah salat Jumat tidak
turun bersamaan dengan perintah salat lima
waktu dalam peristiwa Isra ’ Mi’raj.
Kewajiban tersebut baru turun setelah ada
firman Allah dalam surat Al Jumuah ayat 9.
“ Dan di Masjid Jumat-lah, ibadah salat Jumat
pertama kali dilaksanakan,” ujar pria yang sudah
sering berkunjung ke Madinah itu.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa lokasi
pelaksanaan salat Jumat waktu itu terletak di sisi
kanan jalan dari Quba menuju Madinah. Ada
pun jumlah kaum Muslim yang mendirikan
salat Jumat ketika itu mencapai seratus orang.
Menurut HM Iwan Gayo dalam Buku Pintar Haji
dan Umrah, Masjid Jumat berukuran 7 x 5,5
meter persegi.
Kini Masjid Jumat menjadi salah satu tempat
yang kerap dikunjungi jamaah haji dari berbagai
negara. Akan tetapi, jamaah haji yang
berkunjung ke sana hanya bisa berdoa di luar
pintu, karena masjid tersebut hanya dibuka
pada waktu-waktu salat saja.
Perlu diketahui, kewajiban melaksanakan salat
Jumat juga ditegaskan oleh Rasulullah SAW
sebagaimana sabda beliau: “Salat Jumat itu
wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara
berjamaah, kecuali empat golongan yaitu
budak, wanita, anak kecil, dan orang yang
sedang menderita sakit. ” (HR. Abu Daud dan Al-
Hakim, hadits shahih)
Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan
Abul Ja ’ad adh-Dhumasry RA. Rasulullah SAW
bersabda,”Barangsiapa meninggalkan tiga kali
salat Jumat karena menganggap enteng (malas)
tanpa alasan yang bisa diterima, niscaya Allah
SWT akan menutup hatinya. ” (ful)
B
Comments
Post a Comment
Please write you coment.