Skip to main content

Cintalah Yang Mengerakkan Segalagalanya.

Berbicara Cinta sama artinya berbicara sesuatu yg tak dapat dilihat dan disentuh, cinta tak nampak pada pandangan namun cinta nyata dalam kenyataan karna Cinta peka terhadap panca indra, cinta tak dapat berwujud bentuk, sehingga cinta luput dari sorotan dua biji mata, cinta tak dapat bicara karna ia tak ada suara, sehingga gelombang radiasi fokal tak tertangkap oleh penerima radiasi yaitu daun telinga, dan cinta tidak berbau sehingga lepas dari pantauan dan bidikan hidung, juga cinta tak punya rasa, sehingga pahit dan manis tak sanggup lidah bedakan. Sungguh cinta buta dalam segalagala. *1*

Cinta, barang siapa yg memilikinya ia bisa gila. Cinta, bila melekat pada sesorang ia akan lupa segalagala. Cinta, tak mengenal perbedaan ruang dan waktu serta masa, remaja dan dewasa, miskin dan kaya, hina dan mulia, dimata cinta semua itu sama.
Betapa besar magnet cinta, ia mampu menarik dari jauh menjadi dekat, dan menolak dari dekat hingga menjauh.
Cinta, ia selalu membutuhkan korban.
Luar bisa kemauan cinta, nyawa terkadang syarat untuk mendapatkan cinta. *2*

Itulah cinta...
Inilah cinta...
Begitulah cinta..
Beginilah cinta..

Ia, ia cinta, cinta yg Allah letakkan pada hati manusia, bukan pada mata, tidak pada telinga juga bukan pada atas dalam kepalanya.
Dan tentu pemberian Allah ini bukanlah mainan yg kita selalu permainkan, namun ia adalah amanah yg wajib di pertanggungjawabkan, sehingga sang penerima cinta harus tahu kemana cinta itu akan dibawa dan kepada siapa cinta itu dikasihi. *3*

Hakikat cinta, hanya untuk ilahi, Zat yg telah menciptakan cinta. Cinta kepadaNyalah itulah cinta sejati,cinta hakiki, dan cinta abadi.
Cinta kepada Nya bisa membutakan mata seseorang sehingga tidak lagi bisa melihat silaunya kemewahan dunia, yg nampak pada mereka dunia ini hanyalah panggung sandiwara tanpa sutradara, lalu mereka pun tak tergoda.
Cinta kepada Nya bisa memekakkan telinga, sehingga suara dan bunyi yg bukan panggilan Nya mereka tak dapat mendengar. Mereka tuli pada irama dan lagu, mereka jernih pendengarannya pada lantunan wahyu dan panggilan azan.
Cinta kepadaNya mampu menebus batas kewajaran manusia, sanggup menghadapi sulitnya pengorbanan. Demi untuk yg dicintai mereka rela dan ihklas kehilangan segalanya.
Inilah cinta, inilah hakikat cinta yg telah mampu oleh para sahabat nabi merealisasikan dalam kehidupan mereka sehingga mereka para sahabat atas harta, istri,anak, bahkan nyawanya sendiri tak ada erti bila mereka menukar dgn cinta, asal cinta didapat "mahkota" dirinya itu siap untuk dikorbankan. Subhanallah.
Inilah cinta, motor pengerak yg sangat tangguh.

Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH PERNYATAAN PERANG ACEH DENGAN BELANDA

Jika dibuka kembali sejarah perjalanan konflik Aceh, dapat disebut bahwa tanggal 26 Maret 1873 merupakan akar munculnya persoalan Aceh, yang masih terasa imbasnya sampai sekarang. Kerajaan Belanda melalui Nieuwenhuyzen, Komisaris Gubernemen Belanda mengeluarkan maklumat dan pernyataan perang terhadap kerajaan Aceh tepat tanggal 26 Maret 1873 di atas sebuah kapal perang Citadel van Antwerpen bersamaan dengan pendaratan perdana serdadu Belanda di sekitar Ulee Lhe, Banda Aceh. Pernyataan perang ini dikeluarkan karena kerajaan Aceh tidak mau tunduk di bawah dominasi Belanda, tidak mau melepaskan kewenangannya mengontrol selat malaka. Belanda bahkan menuding pejuang Aceh telah melakukan perompakan di selat Malaka tersebut, dan melakukan sabotase atas kapal-kapal dagang Belanda. Tak hanya itu, tindakan kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatic dengan Kerajaan Turki serta dengan beberapa Negara lainnya seperti Perancis, Italia dan Amerika membuat kerajaan Belanda sangat marah dan mendorong...

Begitu Sangat Agresifnya Kristenisasi di Aceh

BANDA ACEH (voa-islam.com) - Begitu agresifnya para missionaris Kristen memurtadkan bangsa Aceh sejak negeri ini dijajah oleh Portugis, Belanda, dan Jepang. Sekalipun usaha-usaha kristenisasi itu sangat bertentangan dengan SKB Tiga Menteri dan UU Penodaan Agama No.1 Tahun 1945, menyebutkan setiap pemeluk agama yang disahkan oleh Negara Indonesia, tidak boleh diajak memeluk agama lain dengan cara apapun.

Bronbeek: Museum ‘Aceh’ yang Tercecer dari Belanda

Oleh Asnawi Ali HASRAT untuk berlibur sambil memburu fakta sejarah ke Belanda sudah lama terpendam. Jika dari Swedia sangatlah murah dan mudah tanpa perlu menggunakan visa karena sesama negara anggota Uni Eropa. Ibarat kata pepatah, "Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui". Setelah mengikuti acara International Human Rights Training SpeakOut2012 dari UNPO di Belanda, penulis beserta dua orang warga Aceh di Swedia dengan dipandu seorang warga Aceh di Belanda, mengunjungi sebuah museum yang menyimpan harta peninggalan Aceh masa berperang dengan Belanda. Museum Bronbeek namanya, terletak di kota Arnhem, dan hanya 80 menit perjalanan kereta api dari ibukota Belanda, Amsterdam.