Skip to main content

MARHABAN YA RAMAZAN

Sebentar lagi umat muslim akan bergembira, bersuka ria karna beberapa hari lagi pintu ampunan akan dibuka, pintu rahmat terbuka selebar lebarnya, dan peluang merdeka dari api nereka pun banyak kesempatannya bahkan semua syaitan2 akan dibelunggu di ikat sehingga mereka tak dapat bergerak selangkah pun. Itu artinya manusia akan bebas dan kusyuk melakukan ubudiah kepada Allah dalam kesempatan itu, kesempatan inilah yg tak ada dalam bulan lain kecuali bulan Ramazan,karna Ramazan bulan penyuci segala salah dan dausa, bulan pengampun, bulan pembunuh segala nafsu dan hasrat, bulan penambah rasa solidaritas dan toleransi, bulan seribu kebaikan, bulan beribu kejadian,bulan yg agung dan bulan penghulu segala bulan.

Disaat sya'ban berakhir maka pintu gerbang Ramazan akan kita masuki. Sudahkan kita mempersiapkan diri lahir batin kita untuk memasuki kesempatan emas tersebut? Sebelum terlambat, kesempatan ini cuma terbatas tiga puluh hari atau kira +-720 jam yg semestinya kita pakai untuk mendapat cinta Allah serta meraih jabatan muttaqun.

Wahai Jiwa2 yg tenang..kembalilah kepada rabb engkau sedangkan engkau mendapat rizaNya.

Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH PERNYATAAN PERANG ACEH DENGAN BELANDA

Jika dibuka kembali sejarah perjalanan konflik Aceh, dapat disebut bahwa tanggal 26 Maret 1873 merupakan akar munculnya persoalan Aceh, yang masih terasa imbasnya sampai sekarang. Kerajaan Belanda melalui Nieuwenhuyzen, Komisaris Gubernemen Belanda mengeluarkan maklumat dan pernyataan perang terhadap kerajaan Aceh tepat tanggal 26 Maret 1873 di atas sebuah kapal perang Citadel van Antwerpen bersamaan dengan pendaratan perdana serdadu Belanda di sekitar Ulee Lhe, Banda Aceh. Pernyataan perang ini dikeluarkan karena kerajaan Aceh tidak mau tunduk di bawah dominasi Belanda, tidak mau melepaskan kewenangannya mengontrol selat malaka. Belanda bahkan menuding pejuang Aceh telah melakukan perompakan di selat Malaka tersebut, dan melakukan sabotase atas kapal-kapal dagang Belanda. Tak hanya itu, tindakan kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatic dengan Kerajaan Turki serta dengan beberapa Negara lainnya seperti Perancis, Italia dan Amerika membuat kerajaan Belanda sangat marah dan mendorong

Kisah Warga Pedalaman Keturunan Raja Ubiet

"Hanya Bisa Mengaji, Berobatpun dari Tanaman Hutan" Pagi menjelang siang di Pucuk Krueng Hitam atau Gunung Ijo. Kabut masih enggan beranjak, sehingga sinar matahari belum menembus ke permukaan tanah. Namun, geliat masyarakat pedalaman keturunan Raja Ubiet, telah beranjak menuju ladang yang merupakan satu-satunya mata pencaharian masyarakat setempat. Warga pedalaman keturunan Raja Ubiet pun terbiasa menikmati dan memanfaatkan hasil hutan, tetapi tidak merusak hutan, begitu kata mereka.Kesibukan pagi pun di mulai. Pihak laki-laki bekerja ke ladang, sementara sang perempuan disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, meski sesekali ikut membantu sang suami.

PANGLIMA ISHAK DAUD DIMATA SAYA

Saat sekarang banyak sekali panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini sudah menjadi orang penting di pemerintahan Aceh. Banyak diantara mereka yang belum saya kenal karena tiba-tiba muncul saat perdamaian Aceh. Dari banyak panglima GAM, saya kok lebih terkenang pada Ishak Daud, mantan panglima GAM wilayah Peurelak. Teungku Ishak ini sudah almarhum, tetapi sepertinya beliau begitu hidup dalam pikiran saya sebagai wartawan yang pernah meliput lama di Aceh. Teungku Ishak Daud, Panglima GAM Saya mengenal almarhum Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peurelak Aceh Timur tahun 2001. Saat itu saya diajak oleh senior saya Murizal Hamzah ke pedalaman Aceh Timur untuk bertemu beliau dan pasukannya.