Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Raja Aceh

*RAJA Aceh terakhir, Sultan ‘Alaidin Muhammad Daud Syah, tahun 1904 dibuang Belanda ke Jakarta.Raja terakhir ini punya seorang anak sulung, calon Putera Mahkota Kerajaan Aceh Raya, Tuanku Raja Ibrahim. Salah satu anggota kerajaan yang masih hidup dan berdomisili di Banda Aceh adalah Tuanku Raja Yusuf dan pernah diundang khusus oleh Mahathir Muhammad (Mantan Perdana Menteri Malaysia).

Semangat Islam dalam kebangkitan awal Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Darussalam

Oleh: Abu Taqiyuddin Muhammad Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Darussalam adalah dua kerajaan yang pernah tumbuh di pesisir utara pulau Sumatera mulai dari abad ke-13 M sampai dengan awal abad ke-20 M. Kerajaan Samudra Pasai di bawah pemerintahan dinasti Ash-Shalihiyyah, yakni dinasti yang didirikan oleh Sultan Al-Malik Ash-Shalih (W. 696 H/1297 M), adalah sebuah kerajaan yang mengambil lokasi di timur pesisir utara Sumatera. Sementara Kerajaan Aceh, yang diperkirakan telah beralih secara politis menjadi kerajaan Islam pada penghujung abad ke-15 M, dalam masa-masa kelemahan Dinasti Ash-Shalihiyyah di Samudra Pasai, telah mengambil posisi di barat pesisir utara Sumatera.

PUNCA KESENGSARAAN MENINGGALKAN QANUN DAN REUSAM!!

Berbilang abad, negeri bernama Aceh ini pernah jaya dengan sistem pemerintahan yang berbasis lokal. Sistem itu disebut-sebut termaktub dalam Qanun Al-Asyi. Inilah Qanun Syar’ak Kerajaan Aceh pada zaman Sulthan Alauddin Mansur Syah dalam Darud Dunia di Istana Keumala Cahaya Darul Asyikin, Madinah Sultan Asyisyah Kubra Aceh Bandar Darussalam dan jajahan takluknya. Tercatat bahwa qanun ini bermula pada tahun 913 Hijriyah, tertanggal 12 Rabiul Awal, hari Senin, waktu subuh, saat yang baik lagi berkah.