Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Jangan Nodai Titipan Ilahi

Cinta juga bukan sekadar feeling, tapi membuat orang berubah. Orang yang merasakan cinta bisa mengubah dirinya demi orang yang dicintai. Yang buruk bisa menjadi baik, yang urakan bisa menjadi rapih jali, dan yang pendiam bisa menjadi periang. Cinta juga membuat orang menjadi kreatif. . Sayangnya cinta sering ternoda justru oleh mereka yang sedang jatuh cinta. Jatuh cinta malah menjadi ajang pelampiasan hawa nafsu. Cinta nggak lagi menjadi sesuatu yang suci dan indah. Tapi sudah diubah menjadi kubangan lumpur maksiat. Padahal seharusnya anugerah cinta itu kan dihargai dengan menjaga dan merawatnya. Tentu saja cinta harus dirawat dan dijaga dengan aturan-aturan Allah SWT. Sebabnya jelas banget, Dia yang menciptakan cinta dan menumbuhkan cinta, pastinya Dia juga yang aturanNya layak diikuti. Nggak ada yang lain. Terbukti, cinta yang tak kenal aturan bukannya menjadi anugerah, tapi malah menjadi musibah. Nggak jarang orang mengukur cinta dari kedalaman kantong, dari

Koreksi Diri

Sibukkan dirimu meneliti dan memperbaiki segala kekuranganmu, baik perihal penunaian kewajibanmu yang berhubungan langsung dengan Allah maupun melalui perantaraan manusia. Berpalinglah dari perbuatan dan perkataan sia-sia, karena waktu dan umurmu adalah anugerah-Nya yang mesti engkau olah dan isi sebaik mungkin dengan hal yang bermanfaat sebelum ajal menjemputmu. Malulah pada Allah dan pada dirimu sendiri, ketika kau sibuk mengurusi aib orang lain, sementara aib diri dan keluargamu adalah cela terbesarmu yang sesungguhnya butuh untuk segera diperbaiki dan diselesaikan. Luruskan niat dan perbuatanmu semata- mata mengharap keridhoan Allah dan mengharap limpahan Rahmat-Nya. Duhai Robbiy, Tunjukkanlah hamba jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Engkau telah beri nikmat atas mereka, dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai lagi sesat…

Ada Apa Dengan Angka Sembilan?

Pada 9 september 2009 kemarin, angka sembilan sempat naik rating. Angka ini banyak disebut-sebut oleh orang dan dikaitkan dengan fenomena alam, ramalan-ramalan dan harapan. Nomor sembilan sering dianggap sebagai angka keberuntungan, kebalikan dari angka 13 yang sering diidentikkan dengan kesialan. Sering kita lihat di layar kaca banyak harga- harga barang yang bernilai Sembilan. Seperti harga Rp. 99.999 (Sembilan puluh Sembilan ribu Sembilan ratus sembilan) atau Rp. 999.999 (Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan rupiah).

Negara Oman

Tak ada kesulitan sama sekali mengurus dokumen keimigrasian ke Oman terkesan sangat lancar dan mudah. Pekan terakhir Desember tahun lalu, saya dan delegasi dari Undip yang hendak melakukan negosiasi kerja sama akademik dan join-research dengan Sultan Qaboos University (SQU) di Muscat, Oman cukup berkomunikasi jarak jauh dengan pihak universitas. Hanya saling ber-email semuanya sudah beres. Oman termasuk negeri yang unik karena mempunyai dataran tinggi dan rendah dengan nuansa gurun plus pantai. Itu kombinasi landskap yang cantik. Kita bisa menikmati Taman Riyam di pinggir pantai bersama keluarga atau teman sambil menikmati kebab dan chicken tika, kopi Omani atau Mc Donald maupun Pizza. Ada tempat rekreasi pantai untuk publik di Marina Bandar Rowdha berdekatan dengan Marine Science and Fisheries Centre (Pusat Penelitian Perikanan Oman). Sebagai negeri gurun pasir, Oman dua musim, yaitu dingin dan panas.

Surat Terbuka dari Muslim Falistina untuk Muslim Indonisia.

Seluruh isi surat ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab, yang dikirim oleh seseorang bernama Abdullah Al Ghaza yang Mengaku dari Gaza City-Jalur Gaza melalui surat elektronik (Email) dan artikel diterbitkan oleh Buletin Islami “Untuk saudaraku di Indonesia, mengapa saya harus memilih dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia. Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku? Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari jama ’ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama’ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum. Lalu saya mengatakan

Tradisi Masyarakat Tana Toraja Sulawesi Selatan

Tana Toraja terkenal akrab dengan kematian, tradisi yang melekat sejak animisme masih dianut. Salah satu kegiatan yang masih berlangsung sehubungan dengan itu adalah ma’nene, ziarah kubur dengan membersihkan dan mengganti pakaian para jasad. Wartawan Tempo, Irmawati, berkesempatan mengikuti warisan aluk todolo (adat orang dulu) ini di Desa Bululangkan, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, September lalu.90 PULUHAN peti jenazah beraneka usia berjejer di depan setiap patane atau rumah makam keluarga. Setelah tiga tahun, baru peti-peti itu dikeluarkan. Wujudnya macam-macam. Ada yang polos, ada yang berukir khas Toraja. Beberapa jasad dalam peti masih terbungkus rapi, sebagian lainnya ada yang kotor berdebu. Nama-nama yang tercantum di masing-masing kain sulit dibaca. Di samping puluhan peti itu, terdapat bungkusan jenazah lain tanpa peti. Bentuknya seukuran tubuh manusia yang dibalut kain tebal. ”Nek Banaa tak suka dikasih peti,” kata Sarlota Sanda, putrinya. D

Kenapa Muslim Menolak Syari'at?

WACANA larangan memakai busana ketat bagi wanita muslim di Aceh Barat yang digagas Bupati setempat semakin menuai kontroversi. Ada yang pro dan tidak sedikit pula yang kontra. Anehnya kaum yang menentang wacana tersebut bukan muncul dari sekelompok non muslim, tetapi malah dari kalangan orang Aceh sendiri yang notabene muslim sejak moyangnya. Oleh karenanya, beberapa argumen dan perang urat saraf yang dilontarkan oleh pihak yang setuju dan tidak setuju terhadap larangan memakai busana ketat sepertinya semakin menarik untuk dikaji dari berbagai perspektif yang berbeda. Pertama, sudut pandang konstitusi. Legalitas sebuah aturan di Indonesia dituangkan dalam produk hukum yang bersifat hirarkis, di mana hukum di tingkat bawah tidak boleh melanggar hukum yang lebih tinggi. Aturan terhadap larangan memakai busana ketat dituangkan dalam qanun atau peraturan lokal yang lain, sehingga ada yang mengklaim bahwa aturan tersebut melanggar konstitusi karena bertentangan dengan

Chik Pante Kulu dalam Sastra Aceh

ACEH di masa lalu punya suatu bentuk kesusastraan yang tinggi di wilayah Nusantara. Namun, karena adanya kemunduran intelektual di wilayah ini setelah pelarangan buku-buku dan ajaran Ar-Raniri dan Hamzah Fanshuri (abad ke-11 sampai abad ke-14), Aceh jatuh ke dalam kemunduran intelektual yang parah. Namun, dalam kurun waktu kira-kira empat abad, ajaran-ajaran Fanshuri dan Ar-Raniri dapat diwariskan rakyat Aceh dalam wacana sastra lisan (Oral History). Oral history itu terformat dalam banyak bentuk pola karya sastra berupa haba (baca: khabar) dan hikayat. Hikayat merupakan satu bentuk oral history

21 Wasiat Sulthan Aceh Iskandar Muda

Oleh : TAN SRI DATO' SANUSI JUNID, President of International Islamic University Malaysia.  Sebuah translaterisi manuskrip dari kerajaan Islam Aceh Bandar Darussalam telah ditemukan di perpustakaan Universiti Kebangsaan Malaysia. Manuskrip ini merupakan 'Wasiat Sultan Aceh' kepada pemimpin-pemimpin Aceh pada 913 Hijriah pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal hari Ahad bersamaan 23 Juli, 1507. Isi buku tersebut ialah sebuah kunci untuk rakyat yg di simpan oleh Raja-Raj Aceh terdahulu untuk generasi Aceh di masa yang akan datang, isi dalam buku tersebut hanyalah seuntaian wasiat sekaligus nasehat yg dipersembahkan kepada anak cucu generasi Aceh selanjutnya. Apa yang dilakukan oleh Rakyat Aceh dahulu dalam keseharian mereka sehingga Aceh punya hari yang indah nan gemilang.

Istana Kerajaan Aceh

Sebuah kota mencerminkan value dan tingkat peradaban masyarakat di wilayah tersebut. Tingkat peradaban dalam pembangunan kota antara lain ditentukan oleh penggunaan teknologi dalam perencanaan pembangunan kota tersebut. Membaca dan mendengar kebesaran sejarah Aceh, rasanya sulit menemukan bukti-bukti kebesaran peradaban Aceh masa lalu. Diskusi tentang peradaban manusia dari primitive, modern, postmodern dan seterusnya menimbulkan pertanyaan besar tentang apa dan siapa sebenarnya Aceh. Apakah kebesaran peradaban Aceh adalah benar adanya ? Atau pendahulu negeri itu hanya membesar- besarkan cerita kepahlawanan dan kepemimpinannya tanpa ada bukti? Apa alasan untuk membantah bahwa Aceh baru mengenal modernisasi dan sedang dalam proses meninggalkan budaya primitif? Apa tidak mungkin sebaliknya? Apa pun jawabannya, istana adalah salah satu simbol peradaban

Sumpah Kerajaan Aceh. (3)

Untuk menghadapi ancaman Belanda yang kian nyata menyerang kedaulatan Aceh, Sulthan Alaiddin Mahmud Syah bersama kabinet perangnya terus mengadakan berbagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyerangan Belanda tersebut. Sultan mengemukakan ancaman Belanda tersebut kepada Majelis Mahkamah Rakyat yang beranggotakan 73 orang wakil rakyat. Hal ini sebagaimana tersirat dalam Kanun Meukuta Alam halaman 90-91, naskah lama bertulis tangan dengan huruf Arab. Dalam dokumen lama kerajaan Aceh disebutkan, ketika pada masa-masa tegang menghadapi ancaman Belanda, Pada Jumat 30 Zulhijjah 1289 Hijriah

Sumpah Kerajaan Aceh. (2)

Setelah rapat kerajaan dan pengambilan sumpah dilakukan, seorang pria berbadan tegap dan kulit agak hitam, masuk ke aula pertemuan. Tak ramai yang mengenalnya, karena ia orang yang bekerja di dinas rahasia. Lelaki yang tampak klimis itu penampilannya agak berbeda dengan para pejabat kerajaan. Awalnya ia dikira salah seorang uleebalang dari satu wilayah di Aceh. Ia masuk memberi salam kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Sulthan. Keduanya kemudian menuju ruang kerja Sulthan, sementara para wazir dan uleebalang dipersilahkan ke ruang penjamuan. Para wazir dan uleebalang penasaran dengan tingkah pria misterius itu. Sambil menikmati makan siang, mereka membicarakan tentang lelaki tersebut. Tak lama kemudian Sulthan Alaiddin Mahmud Syah keluar dari ruang kerjanya bergabung kembali dengan para wazir dan uleebalang di ruang jamuan. Usai shalat dhuhur berjamaah di mesjid Baiturrahim dalam komplek istana, Sulthan Alaiddin Mahmud Syah kembali melanjutkan pertemuan. Para wazir dan uleebalang m

Sumpah Kerajaan Aceh.(1)

Raja boleh berganti dan kabinetnya boleh dirombak, tapi keteguhan sikap Kerjaan Aceh terhadap Belanda tidak pernah berubah. Aceh benar-benar seperti karang yang kekar dihantam gelombang. Hempasannya boleh saja membasahi, tapi ombak itu akan pecah menjadi buih dan terseret kembali ke tempatnya, tanpa mampu mengoyahkan kekokohan karang. Begitulah Aceh yang dulu bersikap damai dalam diplomasinya dengan Belanda, kini Belanda datang sebagai gelombang yang ingin menghempas dan membuat Aceh basah kuyup dengan hempasannya. Tapi bagi Aceh yang sudah kepalang basah mengambil sikap penolakan terhadap Belanda, akan menghadapinya dengan jantan.  Gelombang tak akan mampu menakutkan orang yang sudah basah kuyup. Gelombang itu adalah Belanda yang akan siap-siap masuk ke Aceh dengan angkatan perangnya. Namun sebelum serangan itu dilakukan Belanda beberapa kali menggertak Aceh dengan surat-surat ancamannya. Surat yang kemudian dijawab dengan santun namun tegas oleh Sulthan Aceh, Alaiddin Mahmud Syah. Su

Dimanakah Kebahagian Itu?

Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tigamalaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih”. Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya? Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan dipuncak gunung yang tinggi”. Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju.  Lalu malaikat kedua berkata, “Latakkan di dasar samudera”. Usul itupun kurang disepakati. Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat