Skip to main content

Susunan Sultan Kerajaan Aceh Darussalam

Berikut Nama-nama Sultan Kerajaan Aceh Darussalam
 

1. sultan alaidin ali mughayat syah 916-936 H (1511 - 1530 M)
2. sultan salahuddin 939-945 H (1530 - 1539M)
3. sultan alaidin riayat syah II, terkenal dengan nama AL Qahhar 945 - 979 H (1539 - 1571M)
4. sultan husain alaidin riayat syah III, 979 - 987 H (1571 - 1579 M)
5. sultan muda bin husain syah, usia 7 bulan, menjadi raja selama 28 hari
6. sultan mughal seri alam pariaman syah,987 H (1579M) selama 20 hari
7. sultan zainal abidin, 987 - 988 H (1579 - 1580 M)
8. sultan aialidin mansyur syah, 989 -995H (1581 -1587M)
9. sultan mugyat bujang, 995 - 997 H (1587 - 1589M)
10. sultan alaidin riayat syah IV, 997 - 1011 H (1589 - 1604M)
11. sultan muda ali riayat syah V 1011 - 1015 H(1604 - 1607M)
12. sultan iskandar muda dharma wangsa perkasa alam syah 1016 - 1045H (1607 -1636M)
13. sultan mughayat syah iskandar sani,1045 -1050 H (1636 - 1641M)
14. sultanah sri ratu tajul alam safiatuddin johan berdaulat, 1050-1086H (1641 - 1671M)
15. sultanah sri ratu nurul alam naqiatuddin (anak angkat safiatuddin), 1086 - 1088 H(1675-1678 M)
16. sultanah sri ratu zakiatuddin inayat syah (putri dari naqiatuddin) 1088 - 1098 H (1678- 1688M)
17. sultanah sri ratu kemalat syah (anak angkat safiatuddin) 1098 - 1109 H (1688 - 1699M)
18. sultan badrul alam syarif hasyim jamalul lail1110 - 1113 H (1699 - 1702M)
19. sultan perkasa alam syarif lamtoi bin syarif ibrahim. 1113 - 1115H (1702 -1703 M)
20. sultan jamalul alam badrul munir bin syarif hasyim 1115 - 1139 H (1703 - 1726M)
21. sultan jauharul alam imaduddin,1139H (1729M)
22. sultan syamsul alam wandi teubeueng
23. sultan alaidin maharaja lila ahmad syah 1139 - 1147H (1727 - 1735H)
24. sultan alaidin johan syah 1147 - 1174 (1735-1760M)
25. sultan alaidin mahmud syah 1174 -1195 H (1760 - 1781M)
26. sultan alaidin muhammad syah 1195 -1209 H (1781 - 1795M)
27. sultan husain alaidin jauharul alamsyah,1209 -1238 H (1795-1823M)
28. sultan alaidin muhammad daud syah 1238 - 1251 H (1823 - 1836M)
29. sultan sulaiman ali alaidin iskandar syah 1251-1286 H (1836 - 1870 M)
30. sultan alaidin mahmud syah 1286 - 1290 H (1870 - 1874M)
31. sultan alaidin muhammad daud syah, 1290 -.....H (1884 -1903 M)

Sultan alaiddin muhammad daud syah adalah sultan terakhir dari kerajaan Aceh Darussalam, beliau berjuang dan bergerilya selama 29 tahun dan beliau tidak pernah menyerahkan kedaulatan negaranya kepada pihak Belanda.
Pada tahun 1903 beliau ditangkap oleh belanda dan diasingkan ke ambon, Maluku dan terakhir dipindahkan ke Jawa. beliau mangkat dijakarta pada tahun 1939. nah ini lah silsilah pemimpin kerajaan aceh yang disadur dari buku tawarikh Raja- Raja Kerajaan Aceh. oleh Tgk M Yunus Jamil..

Comments

Popular posts from this blog

Negara Oman

Tak ada kesulitan sama sekali mengurus dokumen keimigrasian ke Oman terkesan sangat lancar dan mudah. Pekan terakhir Desember tahun lalu, saya dan delegasi dari Undip yang hendak melakukan negosiasi kerja sama akademik dan join-research dengan Sultan Qaboos University (SQU) di Muscat, Oman cukup berkomunikasi jarak jauh dengan pihak universitas. Hanya saling ber-email semuanya sudah beres. Oman termasuk negeri yang unik karena mempunyai dataran tinggi dan rendah dengan nuansa gurun plus pantai. Itu kombinasi landskap yang cantik. Kita bisa menikmati Taman Riyam di pinggir pantai bersama keluarga atau teman sambil menikmati kebab dan chicken tika, kopi Omani atau Mc Donald maupun Pizza. Ada tempat rekreasi pantai untuk publik di Marina Bandar Rowdha berdekatan dengan Marine Science and Fisheries Centre (Pusat Penelitian Perikanan Oman). Sebagai negeri gurun pasir, Oman dua musim, yaitu dingin dan panas.

Kisah Warga Pedalaman Keturunan Raja Ubiet

"Hanya Bisa Mengaji, Berobatpun dari Tanaman Hutan" Pagi menjelang siang di Pucuk Krueng Hitam atau Gunung Ijo. Kabut masih enggan beranjak, sehingga sinar matahari belum menembus ke permukaan tanah. Namun, geliat masyarakat pedalaman keturunan Raja Ubiet, telah beranjak menuju ladang yang merupakan satu-satunya mata pencaharian masyarakat setempat. Warga pedalaman keturunan Raja Ubiet pun terbiasa menikmati dan memanfaatkan hasil hutan, tetapi tidak merusak hutan, begitu kata mereka.Kesibukan pagi pun di mulai. Pihak laki-laki bekerja ke ladang, sementara sang perempuan disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, meski sesekali ikut membantu sang suami.

SEJARAH PERNYATAAN PERANG ACEH DENGAN BELANDA

Jika dibuka kembali sejarah perjalanan konflik Aceh, dapat disebut bahwa tanggal 26 Maret 1873 merupakan akar munculnya persoalan Aceh, yang masih terasa imbasnya sampai sekarang. Kerajaan Belanda melalui Nieuwenhuyzen, Komisaris Gubernemen Belanda mengeluarkan maklumat dan pernyataan perang terhadap kerajaan Aceh tepat tanggal 26 Maret 1873 di atas sebuah kapal perang Citadel van Antwerpen bersamaan dengan pendaratan perdana serdadu Belanda di sekitar Ulee Lhe, Banda Aceh. Pernyataan perang ini dikeluarkan karena kerajaan Aceh tidak mau tunduk di bawah dominasi Belanda, tidak mau melepaskan kewenangannya mengontrol selat malaka. Belanda bahkan menuding pejuang Aceh telah melakukan perompakan di selat Malaka tersebut, dan melakukan sabotase atas kapal-kapal dagang Belanda. Tak hanya itu, tindakan kerajaan Aceh membangun hubungan diplomatic dengan Kerajaan Turki serta dengan beberapa Negara lainnya seperti Perancis, Italia dan Amerika membuat kerajaan Belanda sangat marah dan mendorong